Siaran Pers ALCo Kementerian Keuangan Jawa Timur s.d. 31 Maret Tahun 2025

 

Surabaya, 30 April 2025, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur yang dipimpin oleh Dudung Rudi Hendratna mengadakan kegiatan Press Conference ALCo APBN KiTa Regional Jawa Timur s.d 31 Maret 2025 secara Luring bertempat di Surabaya dan secara daring melalui Ms Teams mulai pukul 14.00 s.d. selesai yang dihadiri peserta dari Perwakilan Kementerian Keuangan serta local expert Surabaya.

A. Perkembangan Ekonomi Regional Jawa Timur

  1. Perekonomian Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% (yoy) dan berkontribusi terhadap 25,55% dari PDRB di wilayah Pulau Jawa terbesar kedua setelah DKI Jakarta, didukung permintaan domestik yang kuat, inflasi yang terkendali dan penciptaan lapangan kerja baru.
  2. Pada bulan Maret 2025 terjadi Inflasi 0.77% (yoy). Inflasi mulai bergerak naik, setelah bulan sebelumnya mengalami Deflasi, hal ini dikarenakan adanya momen Ramadhan dan Idul Fitri sehingga mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap beberapa komoditas khusunya pada produk makanan minuman, dan komoditas transportasi. Pada tahun ini pemerintah telah memberikan stimulus berupa diskon atas tiket pesawat domestik, diskonn tarif tol Sebagian ruas tol, dan diskon tiket kereta beberapa rute perjalanan.
  3. Pada Februari 2025 terjadi peningkatan nilai ekspor menjadi sebesar US$ 2,09 Miliar dan impor sebesar US$ 2,32 Miliar. Ekspor Jawa Timur sebagian besar (91,15%) berasal dari sektor Industri Pengolahan, dengan Tujuan ekspor Non Migas adalah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Sedangkan impor Jawa Timur sebagian besar (84,77%) digunakan untuk Bahan Baku/Penolong, dengan Negara utama asal impor non migas adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman.
  4. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) per Maret 2025 menunjukkan daya beli meningkat dengan masing-masing nilai sebesar 111,61 untuk NTP dan 100,49 untuk NTN.

 

B. Perkembangan Realisasi APBN Regional Jawa Timur

               Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp57,68 Triliun atau 20,41% dari target sebesar Rp282,65 Triliun. Terdiri dari Penerimaan Perpajakan terealisasi sebesar 20,31% (Rp56,31 Triliun) dari target dan PNBP mencapai 25,6% (Rp1,36 Triliun ) dari target (Rp5,3 Triliun). Penerimaan Perpajakan disumbang oleh penerimaan Ditjen Pajak sebesar Rp21,6 Triliun dan penerimaan Kepabenan dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp34,69 Triliun (23,31% dari target).

               Realisasi Belanja Negara sampai dengan Maret 2025 telah terserap Rp27 Triliun atau 21,51% dari pagu belanja negara di Jawa Timur. Kinerja belanja negara terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp7,95 Triliun dan Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp19 Triliun.

 

C. Kinerja APBN Jawa Timur

1.    Penerimaan Negara

a.    Pajak (DJP):

  • Hingga Maret 2025, Penerimaan Pajak mencapai Rp21,6 T.
  • Sektor Industri Pengolahan menjadi sektor usaha dengan penerimaan pajak terbesar sebesar Rp12,08 T.

b.    Bea Cukai (DJBC):

  • Penerimaan kepabeanan dan cukai terealisasi sebesar Rp34,69 T (23,31% dari target APBN.
  • Penerimaan Cukai terealiasi sebesar Rp33,09 Triliun (23,25% dari target) dipengaruhi oleh adanya pembayaran maju beberapa CK-1 yang nilainya cukup signifikan.
  • Penerimaan bea masuk Rp1,4 T (22,13% dari target) dipengaruhi oleh penurunan tarif efektif dan nilai impor s.d. Maret 2025.
  • Penerimaan bea keluar Rp193,35 M (164,5% dari target) dipengaruhi oleh tingginya harga referensi CPO dan tingginya harga patokan ekspor biji kakao.

c.    PNBP

Hingga 31 Maret 2025 realisasi PNBP tetap terjaga mencapai Rp2,04 T (38,20% dari target).

  • PNBP Lainnya: terealisasi sebesar Rp1,08 T meningkat  terutama  berasal dari  Pendapatan Biaya Pendidikan, Pendapatan Jasa Kepelabuhan, Pelayanan Pertanahan, Penerbitan STNK.
  • PNBP BLU: terealisasi sebesar Rp 953,16 M meningkat  terutama  berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan, dan Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit

d.    Pengelolaan Aset

Dari pengelolaan aset, Realisasi Lelang, PNBP Pengelolaan BMN dan Piutang Negara s.d. Maret 2025 yang dilaksanakan DJKN, diuraikan sebagai berikut:

  • Realisasi pokok lelang Kanwil DJKN Jatim s.d. 31 Maret 2025 mencapai Rp1,43 T atau 26,25% dari target;
  • Realisasi PNBP Lelang sebesar Rp66,3 Miliar atau 53,10% dari target Rp124,87 Miliar;
  • Realisasi PNBP Pengurusan Piutang Negara Rp24,02 Juta atau 15,66% dari target Rp153,4 Juta;
  • Realisasi PNBP Aset Rp29 Miliar  atau 17,58%  dari target Rp165,14 Miliar.

 

2.    Belanja Kementerian Lembaga

  1. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai terealisasi Rp6,21 Triliun, Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai disalurkan sesuai jadwal.

  1. Belanja Barang

Belanja Barang terealisasi Rp1,39 Triliun, digunakan antara lain untuk Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, Pengelolaan dan pembiaan Pendidikan madrasah, pelayanan haji dalam negeri, peningkatan akses mutu Pendidikan tinggi keagamaan islam, Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, untuk pelaksanaan preservasi Jalan Nasional, operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana SDA , dan pengendalian lumpur Sidoarjo.

  1. Belanja Modal

Belanja Modal terealisasi Rp288,22 Miliar, antara lain digunakan untuk modernisasi  non-alutsista, peningkatan rumah dinas, dan sarana bidang pendidikan, pengadaan sarpras internal, pengembangan bendungan, danau, dan bangunan penampung air, serta peningkatan kapasitas jalan nasional (jalan & jembatan), konektivitas perkeretaapian, dan sarana bidang konektivitas laut.

  1. Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial terealisasi Rp54,66 Miliar, belanja bansos masih difokuskan untuk penyaluran bantuan pendidikan khususnya pada perguruan tinggi dan pendidikan dasar.

 

3.    Transfer Ke Daerah

  • Dukungan APBN kepada APBD melalui TKD per 31 Maret 2025 terealisasi sebesar Rp19 Triliun (22,82% dari target).
  • Realisasi DAU terealisasi Rp9,39 Triliun untuk mendanai penyelenggaraan layanan publik/ belanja aparatur.
  • Realiasi DBH terealisasi Rp1,95 Triliun dipengaruhi perubahan periode salur dan persentase salur untuk setiap periode.
  • Realisasi Insentif Fiskal terealisasi Rp78,72 Miliar.
  • Realisasi DAK Fisik sampai dengan akhir Maret 2025 belum terdapat penyaluran. Alokasi DAK Fisik mengalami Efisiensi yang cukup signifikan, sebesar Rp1,22 Triliun dari pagu awal 2,1 Triliun utamanya untuk Bidang Konektifitas dan Ketahanan Pangan.
  • Realisasi DAK Non Fisik terealisasi Rp4,27 Triliun ditopang oleh Dana BOS, difokuskan untuk mendanai belanja pendidikan dan kesehatan.

Dana Desa terealisasi Rp3,34 T dipengaruhi oleh banyaknya Pemda yang belum menyampaikan syarat salur.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *